Disperta Pamekasan: Produksi Pangan Terhenti Selama Kemarau

Pamekasan, 14/9 (ANTARA) - Produksi pertanian pangan terhenti selama kemarau, kata Kepala Dinas Pertanian Pamekasan, Madura, Isye Windarti, Jumat. 

"Yang menjadi kendala utama adalah air. Jadi semua jenis pertanian pangan, kalau kemarau bisa dipastikan tidak ada," katanya menjelaskan. 


Selama kemarau, tak satupun petani menanam tanaman untuk bahan pengan, seperti, jagung dan padi, karena kekurangan air. 

Isye menjelaskan, kalaupun ada petani di Pamekasan yang menanam jagung seperti di Kelurahan Kangenan, Kecamatan Kota, menurut dia, itu untuk persediaan pakan ternak, seperti sapi dan kambing. 

Biasanya, kata dia, petani sangat kesulitan untuk mendapatkan pakan ternak piaraan mereka selama kemarau. 

"Maka salah satu cara yang dilakukan petani dengan menanam jagung, dan apabila besar nanti dibuat pakan ternak," katanya menambahkan. 

Kadis Pertanian Isye Windarti menjelaskan, kondisi pertanian di Pamekasan dan Madura pada umumnya berbeda dengan di Jawa yang bisa menanam padi saat musim hujan dan kemarau. 
Hal itu terjadi, karena Madura merupakan daerah gersang dan kekurangan air. Kalaupun ada lahan sawah, itu merupakan sawah tadah hujan yang hanya bisa diproduksi pada musim hujan. 

"Satu-satunya tanaman yang bisa diproduksi pada kemarau hanyalah tembakau, karena tidak terlalu membutuhkan banyak air, seperti jagung dan padi," katanya menjelaskan. 

Ia juga menuturkan, sebagian petani di Pamekasan memang ada yang mencoba menanam tanaman alternatif selain tembakau, semisal milon dan semangka, tapi gagal, karena kekurangan air. 

Kendatipun jenis tanaman pangan hanya pada musim penghujan, akan tetapi persediaan pangan di Madura, khususnya di Pamekasan dipastikan akan tetap cukup. 

Hal itu, karena masyarakat Madura, biasan menyimpan persediaan pangan di rumah mereka masing-masing. (T.KR-ZIZ/B/S006/S006) 14-09-2012 19:45:34 NNNN