Surabaya -
Pulau Madura, Jawa Timur, bisa menjadi salah satu jawaban dari
permasalahan yang selama ini menghambat pencapaian swasembada gula,
yaitu penambahan lahan tebu dan pendirian pabrik gula baru. Karena itu,
Kementerian Pertanian (Kementan) menaruh perhatian serius terhadap upaya
industrialisasi gula di Pulau Madura. Kementan akan menyiapkan dukungan
teknis untuk mendorong perluasan lahan tebu di pulau tersebut.
"Saya
baru saja dari lapangan di Pulau Madura. Hasil pemetaannya ada potensi
lahan yang bisa ditanami tebu seluas 60.000 hektar. Potensi terbesar ada
di Kabupaten Bangkalan dan Sampang," ujar Dirjen Perkebunan Gamal
Nasir, Selasa (6/11/2012).
Menurut Gamal, secara teknis, lahannya
sangat layak untuk budidaya tebu. Lingkungan agroklimatnya memadai.
Sinar matahari, kecepatan angin, suhu, kelembaban udara, air dan
kesesuaian lahannya bisa mendukung budidaya tebu secara baik. "Dengan
budidaya yang baik dan nanti ditopang pabrik gula yang prima, rendemen
bisa 9 persen," kata Gamal.
Kementan, sambung Gamal, menyiapkan
langkah dukungan untuk mendorong industrialisasi gula di Madura. Tenaga
penyuluh pertanian akan diberdayakan untuk memberi panduan praktik
budidaya tebu yang baik ke petani.
Kementan akan mendorong
perluasan areal tebu hingga 4.000 hektar pada tahun depan dengan
menyiapkan dana Rp 89 miliar untuk membantu bibit, traktor, dan tenaga
pendamping. Hingga saat ini, lahan tebu yang sudah dikembangkan di
Madura sekitar 1.300 hektar. Pengembangan tersebut dilakukan oleh PT
Perkebunan Nusantara X (PTPN X).
"Dengan perluasan lahan
tersebut, BUMN bisa segera bangun pabrik gula. Saya dengar PTPN X mau
bangun pabrik gula di Madura, itu bagus. Madura akan menjadi salah satu
kunci jawaban untuk mewujudkan swasembada gula yang tentu membutuhkan
perluasan areal lahan tebu dan pembangunan pabrik baru," kata Gamal.
Melihat
potensi lahan di Madura, sekitar dua atau tiga pabrik gula baru yang
modern dan berkapasitas 10.000 ton tebu per hari (TCD) bisa didirikan di
kawasan tersebut.
Gamal mengatakan, Kementan juga akan melakukan
riset terpadu perluasan lahan tebu di Madura. "Riset nanti akan
dikerjakan Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI)," tuturnya.
Anggota
Komisi IV DPR yang membidangi pertanian, Abdul Wahid, mengatakan,
Madura bisa menjadi jawaban untuk mewujudkan swasembada gula. Selama ini
swasembada gula banyak terhambat oleh perluasan areal tebu dan
pembangunan pabrik baru.
"Semula banyak pihak kurang antusias
mendengar rencana industrialisasi gula di Madura karena selama ini di
sana kan identik dengan garam dan tembakau. Tapi setelah ke lapangan,
ternyata luar biasa potensinya. Tanahnya bagus, udaranya bagus, airnya
bagus. Untuk mendapat air, cuma 12 meter dari permukaan," kata Wahid.
Wahid
menuturkan, perluasan lahan tebu di Madura juga banyak diarahkan di
lahan-lahan tidur. "Bahkan, ada lahan tidur yang 50 tahun tidak
digunakan sama sekali sekarang sudah disulap menjadi kebun tebu. Dari
lahan yang sekarang sudah dikembangkan di Kabupaten Bangkalan dan
Sampang, terbukti bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bisa
menekan urbanisasi dan pengiriman TKI ke luar negeri. Tak perlu kerja
jadi TKI, di Madura berbudidaya tebu jauh lebih menjanjikan," ujar
Wahid.
Wahid berjanji akan segera berkomunikasi dengan Menteri
BUMN Dahlan Iskan untuk memberi perhatian serius ke pengembangan tebu di
Madura. Kementerian Pertanian juga akan didorong untuk serius
melaksanakan program tersebut.
"Industrialisasi gula di Madura
ini ide cerdas karena bisa menjawab permasalahan swasembada gula yang
selama ini terhambat ekstensifikasi lahan dan pembangunan pabrik gula
baru. Karena itu saya akan kontak Pak Dahlan Iskan agar mendorong BUMN
segera merealisasikan rencana pembangunan pabrik gula di Madura,"
pungkasnya.(surabaya.detik.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar