MADURATANI, SUMENEP- Pengurus Kelompok Tani Kurnia, Desa
Bilapora Barat, Kecamatan Ganding memastikan bantuan penguatan atau insentif
sapi betina produktif tahun anggaran 2012, yang bersumber dari dana APBN
sebesar Rp.200 juta itu, dipastikan tidak ada persoalan dan sudah dijalankan
sesuai dengan mikanisme yang ada.
“Kami sudah menjalankan bantuan insentif
sapi betina sebesar Rp.200 juta itu sesuai mikanisme yang sudah ditetapkan
pemerintah”, ujar Tirmidzi, Ketua Poktan Kurnia, Desa Bilapora Barat, Kecamatan
Ganding, Sumenep, (27/12).
Ia merinci, dari total bantuan sebesar
Rp. 200 juta, selanjutnya diwujudkan dalam bantuan berupa Rp.160 juta untuk
pemberian insentif bagi para peternak yang memiliki sapi betina bunting minimal
usia 5 bulan kandungan dengan jumlah sapi sebanyak 320 ekor sapi. Masing-masing
pemilik sapi dibunting diberi bantuan uang sebesar Rp. 500 ribu secara utuh
tanpa adanya pemotongan sepeserpun.
“Sedang sisanya sebesar Rp. 40 juta
digunakan untuk biaya operasional. Kami berharap bantuan ini bisa meningkatkan
kesejahteraan kaum tani dan tidak menjual hewan ternak mereka”, imbuhnya.
Hal senada disampaikan Musfid Er Sany,
Sekretaris Poktan Kurnia mengaku puas dengan proses pembagian dana insentif
bagi kalangan petani atau peternak yang memiliki sapi bunting. Dengan bantuan
pemerintah tersebut, pihaknya berharap, masyarakat lebih sadar akan pentingnya
pemeliharaan sapi dengan baik dan tetap mempertahankan budidadayanya dengan
baik.
“ini
juga tak lepas dari kepercayaan
Dinas Peternakan yang mempercayai kelompok Kurnia untuk mewujudkan
bantuan
insentif sapi produktif tahun ini. Mudah-mudahan tahun berikutnya akan
terlaksana lagi dan bisa memberikan dampak signifikan bagi kesejahteraan
kaum
tani. Semua penerima bantuan sudah menyatakan puas dan menandatangani
serah terima diatas kertas bermaterai ”, ujar Musfid menjelaskan.
(frr/yy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar