Sumenep, MaduraExpose.com- Ketua Forum Belajar Bersama Rakyat (FB2R) Kabupaten Sumenep, Tin Mayyah mengatakan pemerintah kabupaten sumenep kurang menghormati terhadap jasa para pahlawan yang telah berjuang mengusir para penjajah.
Hal itu dapat terlihat dalam kebijakan pemerintah sumenep yang selama ini tidak becus merawat situs-situs bersejarah yang merupakan peninggalan para pahwalan di sumenep.
Tin mayyah menyebutkan, salah satu contoh nyata yang mudah di lihat adalah perawatan terhadap Tugu Pahlawan yang terletak di kecamatan guluk-guluk.
Tugu pahlawan yang menjadi tanda di tembaknya salah satu pengasuh pondok pesantren Annuqayah KH. Abdullah Sajjad Syarqowi saat melawan penjajah nyaris tak terawat.
Bahkan sudah banyak sebagian masyarakat yang tidak tahu bahwa tugu tersebut memiliki sejarah perlawananan kiai di sumenep melawan penajah.
"Saya kira, kalau memang mereka peduli, situs-situs sejarah itu kan tidak sampai begitu kondisinya. Apa sih susahnya ngerawat tugu pahlawan itu kan tinggalkan nganggarkan, ketimbang sibuk-sibuk ngerayain hari jadi yang saya kira tidak substansial sama sekali," tandasnya
Tidak hanya itu, perempuan yang aktif di fatayat NU cabang sumenep ini juga menilai ada banyak situs-situs sejarah peninggalan para pahlawan yang juga tidak di rawat. Sala satunya juga ada di desa kalimo'o' kecamatan kalianget ada benteng yang tidak terawat bahkan di jadikan kandang sapi.
Menurutnya, sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk mengenang jasa pahlawan yang salah satunya dengan merawat situs-situs bersejarah yang berkaitan ada kaitannya dengan sejarah perjuangan para pahlawan di kabupaten sumenep.
"Dua fakta itu menurut saya sudah lebih dari cukup, untuk dijadikan bukti bahwa pemerintah tidak sedang peduli pada pendahulunya. Mereka sudah terjebak pada kegiatan-kegiatan seremonial yang sifatnya selalu berbahu pencitraan," tandasnya.
(G2k/Fer)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar