Seorang staf Bulog mengambil sampel dan mendekteksi keberadaan hama ataupun benda asing sebelum beras impor vitnam dibongkar muat (9/3). ANTARA/Zabur Karuru |
Chennai - Perusahaan yang melantai di bursa saham New
York, Amira Nature Foods, menyatakan telah meneken kerja sama impor beras
dengan pembeli asal Indonesia. Keduanya telah menyepakati kerja sama impor
beras jenis basmati sebanyak 80 ribu ton, dengan nilai pembelian US$ 39,4 juta
dolar atau setara Rp 394 miliar.
Menurut direktur sekaligus CEO Amira, Kharan Chanana, sebagaimana dikutip dari The
Hindu Businessline pada Jumat, 16 November 2012, pembelian beras tersebut
merupakan pemesanan yang kedua oleh pembeli yang sama. “Kami berharap
kesepakatan ini memberikan aliran pendapatan yang kuat tahun ini,” kata Chanan.
Ia juga berharap kerja sama impor ini dapat mendukung inisiatif mereka untuk
menumbuhkembangkan penjualan dengan cara memanfaatkan pihak ketiga dalam penetrasi
produk merek Amira. Perusahaan itu memang biasa memanfaatkan pihak ketiga untuk
menjual produk beras mereka.
Amira menjual beras jenis basmati. Beras basmati merupakan jenis beras khusus
yang hanya tumbuh di daerah-daerah tertentu, semisal India. Beras tersebut
termasuk jenis beras kelas premium berserat tinggi dan dijual Amira dengan
merek yang sama, yaitu Amira.
Berdasarkan perkiraan, hanya ada sekitar 2 juta ton beras basmati yang ditanam
di seluruh dunia setiap tahun. Angka yang sangat rendah dibandingkan beras
jenis lain, yang bisa diproduksi hingga 500 juta ton per tahun.
Amira sendiri berkantor di Dubai, Uni Emirat Arab. Mereka juga memiliki kantor
di India, Malaysia, Singapura, Inggris, dan Amerika Serikat.(tempo.co)
RAFIKA AULIA | THE HINDU BUSINESSLINE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar