Hati-Hati ada Oknum yang mengatasnamakan Wartawan/Marekting/dll atas nama Maduraexpose.com. Kirim Saran dan Berita Anda melalui email maduraexposenews@gmail.com dan SMS Center 081934960999

Sabtu, 03 November 2012

Petani Tembakau Beralih Ke Cabe Merah

Suhaibi (kanan) dan Suryadi Kepala UPT Pertanian Guluk-Guluk, 
Sumenep saat panen Cabai merah (foto:Ferry Arbania)
MADURATANI-SUMENEP: Kamilah (24) tinggal di Dusun Lengkong, Desa Guluk-Guluk tahun ini mengaku sengaja meninggalkan budidaya tembakau yang sudah menjadi tradisi dikalangan masyarakat petani di desanya.
Bersama suaminya, Suhaibi Aldi, pihaknya memberanikan diri untuk tidak bergantung pada tanaman tembakau dan beralih ke tanaman alternative berupa cabe merah besar. Semula pihaknya ketar ketir untuk meninggalkan kebiasaan tanam tembakau yang sudah dijalaninya secara tuun temurun itu.

Namun setelah mendapat binaan dari UPT Pertanian Guluk-Guluk, dirinya merasa yakin kalau pilihannya beralih ke komuditas selain tembakau itu bakal meraih untung besar karena modalnya lebih sedikit dan tingkat resiko yang jauh lebi kecil dibanding tembakau.

“Berangkat dari sedikit pengetahuan yang kami peroleh dari UPT Pertanian, kami sekeluarga sepakat untuk tidak lagi menanam tembakau dan beralih ke cabe merah besar. Dan alhamdulillah hasilnya luar biasa , karena hanya dengan modal Rp. 7 jutaan, saya dapat keuntungan sekitar 30 juta dari luas tanam hanya 1500 m2”, kata Suhaibi saat asyik memetik buah cabe merah di sawahnya, Selasa (31/07).

Menurutnya, perawatan cabe merah tidak serumit pohon tembakau. Yang penting kebutuhan air tercukupi dan penyemprotan hamau paling sedikit dua kali dalam seminggu, maka dipastikan hasilnya akan memuaskan. Seperti hasil tanam tahun ini, bobot buah pada satu pohon saja bias mencapai 8 ons sampai dengan 10 ons dan bisa panen hingga berkali-kali.

“Apalagi sekaran harga cabe merah mencapai Rp.12 ribu per kilonya. Tinggal mengkalikan saja dengan luas tanam dan banyaknya pohon yang ditanam”, imbuhnya. ]

Sementara Suryadi, SP, MMA, Kepala UPT. Pertanian Guluk-Guluk, mengaku puas dengan keberhasilan para petani cabe merah saat ini. Pihaknya berharap agar diikuti juga oleh para petani yang lain, hingga tak lagi bergantung  pada budidaya tembakau.

“Kita berharap masyarakat petani tak lagi bergantung pada tembakau yang biaya perawatannya jauh lebih mahal. Belum lagi komoditas ini tidak tahan curah hujan dan harganya juga ditentukan oleh pihak pabrikan atau gudang. Kalau cabe merah masyarakat bisa menentukan hasilnya sendiri dan jauh lebih menguntungkan”, kata Suryadi, SP, MMA,Kepala UPT Pertanian Guluk-Guluk, Sumenep, Madura. (Ferry Arbania)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MADURA TANI POPULER