DESA Karangsari Kecamatan Sukorejo kota Blitar terkenal dengan
belimbingnya, tentu saja belimbing Karangsari bukan belimbing biasa
karena ukurannya yang jumbo dan rasanya yang lebih manis dan terlihat
mulus dengan warna kuning kemerahan mengoda selera.
Sambil berwisata ke makam Bung Karno di kota Blitar jangan lupa
menyempatkan diri mengunjungi desa karangsari untuk mendapatkan
oleh-oleh buah belimbing karangsari. Bila anda masuk ke jalan-jalan desa
maka di samping kanan dan kiri jalan akan terlihat pohon belimbing,
karena hampir semua penduduk menanamnya di pekarangan rumah
masing-masing.
Berawal dari coba-coba menanam bibit belimbing dari pemberian salah
seorang pendatang, seorang warga desa Karangsari Blitar mampu mengubah
kehidupan masyarakat desa itu dengan membudidayakan belimbing sebagai
komoditi.
Hingga akhirnya desa ini terkenal sebagai penghasil belimbing terbesar
di kota itu, sampai sekarang. Jenis Belimbing yang banyak ditanam adalah
jenis bangkok yang merupakan hasil stekan antara jenis lokal dengan
jenis bangkok ada juga yang dari jenis philipine juga dicoba untuk
dibudidayakan.
Sebenarnya kedua jenis tersebut (bangkok dan philipine) buahnya
sama-sama besarnya dan manis. Akan tetapi bangkok merah lebih lebat
buahnya dan mempunyai rasa yang lebih manis selain perawatan dan
pembibitannya sangat mudah. Namun Hanya saja, kekurangannya terletak
pada jumlah dan kualitas buahnya. Philipine buahnya cenderung tidak
lebat alias jarang-jarang.
Kebutuhan konsumen akan buah belimbing istimewa ini masih saja stabil
dan bahkan mengalami peningkatan. konsumen belimbing Karangsari terbesar
adalah Surabaya disamping juga Semarang dan Jakarta.
Di Surabaya, distribusinya tidak hanya di pasar-pasar tradisional,
melainkan ke supermarket atau hypermart yang ada di kota tersebut.
Malah, permintaan terhadap belimbing karangsari ini lebih banyak ke
supermarket ataupun hypermart dibanding pasar tradisional. Dari Surabaya
seringkali langsung disalurkan ke Jakarta untuk memenuhi permintaan
konsumen disana.
Karena permintaan pasar yang terus meningkat, akhirnya tak hanya warga
Karangsari yang mengembangkan belimbing bangkok merah (atau sekarang
ngetren dengan belimbing karangsari, tapi desa lain pun mulai mengikuti
jejak kesuksesan desa Karangsari diantaranya wilayah adalah Purworejo,
Tlumpu dan beberapa daerah lain yang berdekatan dengan pusat kota Blitar
dan bahkan sekarang ini daerah lain di Kabupaten Blitar juga sudah
mulai membudidayakannya seperti daerah srengat dll.
Bagi anda yang berwisata ke Blitar dan menginginkan oleh-oleh buah
Belimbing bisa datang ke desa Karangsari, bisa memetik buah belimbing
dari pohon milik warga dengan kualitas pilihan yang masih segar. Patokan
harga umumnya bisa berdasarkan per biji atau per kilogram yang mana
bisa dinegosiasikan dengan pemiliknya, yang pasti harganya jauh lebih
murah. (BLITAR-EJ)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar