"Kegiatan ini dalam rangka memperingati
Hari Indonesia Menanam, sekaligus sebagai bentuk kampanye sadar
lingkungan bagi masyarakat di Madura ini," kata Kepala Administratur
Kepala KPH Perhutani Pamekasan, Ir Murgunadi penjelaskan yang
disampaikan kepada ANTARA, di Pamekasan, Madura, Jawa Timur.
Ia menjelaskan, Hari Indonesia Menanam
yang jatuh pada tanggal 28 November 2012 juga akan dijadikan momentum
oleh Perum Perhutani KPH Madura untuk mengajak seluruh komponen
masyarakat untuk mengawali tumbuhnya kepedulian untuk mewujudkan "Madura
Hijau Sejahtera" yang ditandai kegiatan penanaman bersama.
Di Sumenep kegiatan menanam pohon
dipusatkan di wilayah KPH Perhutani Madura Timur, yakni di Pulau Kangean
Barat, Kangean Timur, dan Pulau Sepanjang .
Di KPH Madura Timur, penanaman
dilakukan di Petak 47 RPH Sumenep dilanjutkan penyerahan seratus batang
Bibit Kemiri Sunan bantuan Administratur/ Kepala KPH Perhutani
Pamekasan, Madura Ir Murgunadi kepada Lembaga Masyarakat Desa Hutan
(LMDH) Habbul Waton, Desa Batuan, Kecamatan Kota Sumenep, yang di terima
langsung ketuanya Moh Hosnan ST.
Sementara di KPH Madura Barat
pelaksanaan kegiatan di pusatkan di Hutan Mangrove RPH Blega, Bangkalan,
di Petak 66 dan diikuti juga oleh segenap perangkat Kelurahan Pajagan
Kecamatan Kota Kangkalan dan Ketua Tim Penggerak PKK Kelurahan Pajegan
(Sulastri) serta segenap karyawan/wati BKPH Madura Barat. Kegiatan ini
menarik minat masyarakat sekitar.
"Sebab, tanpa undangan resmi mereka ikut kegiatan penanaman pohon ini," kata Murgunadi menjelaskan.
Penanaman pohon di wilayah Kabupaten
Bangkalan ini dipandu Kepala Seksi Pengelolaan Sumber Daya Hutan Perum
Perhutani KPH Madura Ahmad PadilAsper KBKPH Madura Barat Rifai.
Kegiatan ini juga dimaksudkan sebagai
bentuk pembinaan jajaran perhutani Madura Barat, yakni di wilayah
Kabupaten Bangkalan untuk mewujudkan Kepedulian serta kesadaran
masyarakat terhadap upaya memelihara kawasan hutan lindung dan
lingkungan sekitarnya.
Tidak kurang 3.000 bibit pohon mangrove
telah ditanam pada kegiatan itu untuk merehabilitasi hutan mangrove
yang dikelola perhutani di Kabupaten Bangkalan. Luas lahan di wilayah
itu mencapai600 hektare (Ha).
Menurut Murgunadi, kegiatan hari
menanam ini merupakan kegiatan tahunan sebagai wujud kepedulian karyawan
dan masyarakat terhadap pelestarian hutan agar menjadi pembangkit
semangat keseharian dalam membangun hutan di tahun 2012, juga sebagai
tanda pelaksanaan kewajiban menanam bagi seluruh karyawan Perum
Perhutani.
Ia menjelaskan, Perum ini juga
mewajibkan semua Karyawan menanam pohon sebagai pelaksanaan instruksi
pimpinan untuk wajib menamam 25 pohon. Bila perlu untuk setiap anggota
keluarganya.
"Sehingga dari 2 dan 3 karyawan KPH
Madura, dengan rata-rata 2 anak sama dengan seratus batang per-karyawan,
atau 26.300 batang pohon di tanam secara swadaya oleh segenap karyawan
KPH Madura," imbuhnya.
Selain untuk memperingati Hari
Indonesia Menanan, penanaman pohon serentah di Madura kali ini juga
untuk memperbaiki banyak hutan lindung yang rusak di Pulau Garam itu,
selama kemarau, baik karena mati, atau karena terbakar.
Luas hutan negara yang kini dikelola
Perhutani Madura mencapai 47.121,20 hektare atau sekitar 8,92 persen
dari luas wilayah di 528.197,00 hektare yang ada di Madura.
Rinciannya meliputi, di Kabupaten
seluas 3.269,30 hektare atau 2,59 persen, Sampang 730,10 haktare atau
0,59 persen, Pamekasan 756,20 hektare atau 0,95 persen, dan di Kabupaten
Sumenep seluas 42.365,60 haktare atau 21,19 persen.
Sedangkan luas hutan rakyat di Madura mencapai 19.364,00 hektare atau 3,66 persen dari total luas wilayah 528.197,00 hektare.
Kepala Administratur KPH Perhutani
Madura Murgunadi menjelaskan, dari total luas lahan yang dikelola
Perhutani itu, hanya 8.877,10 hektare atau 19 persen diantaranya
terletak di daratan, sedangkan sebanyak 38.244,10 hektare atau 81 persen
sisanya di Kepulauan, yakni di Pulau Kangean 25.678,80 hektare, Pulau
Paliat seluas 4.417,20 hektare dan di Pulau Sepanjang seluas 8.148,10
hektare.
(qf/QF/bd-ant)
Search: Berita Daerah - Jawa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar