KULON PROGO -- Kelompok pembudidaya ikan tawar di Kecamatan Lendah,
Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, merugi puluhan juta
rupiah akibat kolam mereka diterjang banjir.
Pengurus kelompok pembudidaya ikan "Loh Jinawi", Burhanudin mengatakan sedikitnya ada 30.000 ekor ikan yang siap panen hanyut terbawa banjir.
"Total kerugian capai puluhan juta. Jumlah ikan lele yang terbawa banjir sebanyak 10.000 ekor, gurami sebanyak 8.000 ekor dan nila sebanyak 12.000 ekor," kata Burhanudin, Jumat (18/1/2013).
Ia mengatakan, harga ikan lele rata-rata Rp11.000-Rp12.000/kg, ikan gurami Rp25.000/kg dan nila Rp12.000/kg. Untuk mengantisipasi banjir kembali menerjang area kolam ikan masyarakat, pihaknya mengharapkan pemerintah kabupaten memperbaiki tanggul sepanjang 700 meter.
"Terendamnya kolam ikan kelompok kami, akibatnya puluhan kolam terendam air dan ikan yang siap panen hanyut," kata dia.
Camat Lendah, Sumiran mengatakan pihaknya telah melakukan identifikasi lapangan terkait kelompok pembudidaya ikan yang ikannya hanyut terbawa banjir. Sedikitnya ada enam kelompok pembudidaya di dua Desa yakni Wahyuharjo dan Bumirejo dengan total kerugian sedikitnya Rp25 juta.
"Kami mengharapkan, pemerintah kabupaten Kulon Progo memberikan bantuan kepada kelompok pembudidaya yang ikannya hanyut terbawa banjir," kata Sumiran.
Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan (Dinas Kepenak) Kulon Progo, Endang Purwaningrum mengatakan pihaknya telah meminta bidang perikanan budidaya untuk melakukan identifikasi kelompok-kelompok pembudidaya ikan yang gagal panen akibat ikan terbawa banjir khususnya di Kecamatan Lendah dan Wates.
"Kami saat ini sedang melakukan identifisi kelompok yang gagal panen, yang akan kami laporkan kepada Dinas Kelautan dan Perikanan DIY untuk diambil langkah-langkah selanjutnya," kata Endang.
Dia mengatakan, kelompok pembudidaya yang ikannya hanyut merupakan kelompok yang baru saja mendapat bantuan melalui anggaran belanja tambahan (ABT) 2012 dari DKP DIY. (Antara/dot)
Pengurus kelompok pembudidaya ikan "Loh Jinawi", Burhanudin mengatakan sedikitnya ada 30.000 ekor ikan yang siap panen hanyut terbawa banjir.
"Total kerugian capai puluhan juta. Jumlah ikan lele yang terbawa banjir sebanyak 10.000 ekor, gurami sebanyak 8.000 ekor dan nila sebanyak 12.000 ekor," kata Burhanudin, Jumat (18/1/2013).
Ia mengatakan, harga ikan lele rata-rata Rp11.000-Rp12.000/kg, ikan gurami Rp25.000/kg dan nila Rp12.000/kg. Untuk mengantisipasi banjir kembali menerjang area kolam ikan masyarakat, pihaknya mengharapkan pemerintah kabupaten memperbaiki tanggul sepanjang 700 meter.
"Terendamnya kolam ikan kelompok kami, akibatnya puluhan kolam terendam air dan ikan yang siap panen hanyut," kata dia.
Camat Lendah, Sumiran mengatakan pihaknya telah melakukan identifikasi lapangan terkait kelompok pembudidaya ikan yang ikannya hanyut terbawa banjir. Sedikitnya ada enam kelompok pembudidaya di dua Desa yakni Wahyuharjo dan Bumirejo dengan total kerugian sedikitnya Rp25 juta.
"Kami mengharapkan, pemerintah kabupaten Kulon Progo memberikan bantuan kepada kelompok pembudidaya yang ikannya hanyut terbawa banjir," kata Sumiran.
Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan (Dinas Kepenak) Kulon Progo, Endang Purwaningrum mengatakan pihaknya telah meminta bidang perikanan budidaya untuk melakukan identifikasi kelompok-kelompok pembudidaya ikan yang gagal panen akibat ikan terbawa banjir khususnya di Kecamatan Lendah dan Wates.
"Kami saat ini sedang melakukan identifisi kelompok yang gagal panen, yang akan kami laporkan kepada Dinas Kelautan dan Perikanan DIY untuk diambil langkah-langkah selanjutnya," kata Endang.
Dia mengatakan, kelompok pembudidaya yang ikannya hanyut merupakan kelompok yang baru saja mendapat bantuan melalui anggaran belanja tambahan (ABT) 2012 dari DKP DIY. (Antara/dot)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar