Dirut Sido Muncul, Irwan Hidayat berharap pemerintah bisa lebih membantu pabrik-pabrik jamu tradisional dan obat-obatan herbal untuk lebih maju, salah satunya dengan saintifikasi jamu
Irwan mengatakan, industri jamu yang dimilikinya memiliki efek ekonomi secara ke bawah yang besar karena melibatkan banyak pekerja dalam proses produksinya.
Saat ini, kata Irwan, phaknya tengah menggarap pasar Eropa, yakni Inggris, Belanda dan Jerman. Produk unggulan Sido Muncul, seperti Kuku Bima dan Tolak Angin sudah tersedia di toko-toko milik orang Asia di negara-negara tersebut.
"Industri jamu dan obat herbal ini efek ke bawahnya (pekerja, red.) kan besar, kemudian ke hulu dan ke hilirnya juga banyak. Karena itu, saya tawarkan kepada Pak Hatta (Menko Perekonomian) mampir," ujar kepada wartawan saat menunggu kedatangan Menko Perekonomian Hatta Rajasa di pabrik Sido Muncul, Bergas, Kabupaten Semarang, Sabtu (19/1).
Namun karena cuaca buruk, Hatta Rajasa yang tengah berada di Rembang batal berkunjung karena heli yang akan membawanya ke Ungaran terkendala hujan deras dan angin kencang. Hatta akhirnya melayani pertanyaan wartawan melalui HP milik Irwan.
Hatta Rajasa mengatakan, pemerintah mengapresiasi dan mendukung pengembangan industri jamu tradisional karena sumbangannya besar bagi perekonomian.
"Kami sangat mengapresiasi industri jamu, termasuk PT Sidomuncul karena memiliki mata rantai ekonomi yang panjang, mulai bahan baku yang disediakan petani penanam hingga produknya dipasarkan," ujarnya.
Dijelaskan, mata rantai ekonomi yang panjang dalam industri jamu tradisional dan melibatkan ribuan pekerja untuk proses produksinya menjadikan industri itu patut diberi penghargaan, dipelihara, dan dibantu.
Mulai dari bahan baku, rakyat sebagai penanam, kemudian diolah di pabrik oleh para pekerja, didistribusi, dan seterusnya.
"Ini memiliki mata rantai ekonomi panjang yang melibatkan ribuan orang," katanya.
Meski termasuk industri modern yang menggunakan berbagai peralatan modern, kata Hatta, industri jamu mampu mengembangkan diri tanpa menghilangkan unsur-unsur tradisional. [suarapembaruan.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar