Hati-Hati ada Oknum yang mengatasnamakan Wartawan/Marekting/dll atas nama Maduraexpose.com. Kirim Saran dan Berita Anda melalui email maduraexposenews@gmail.com dan SMS Center 081934960999

Minggu, 20 Januari 2013

STEKPI Ganti Nama Jadi Universitas Trilogi

Sekolah Tinggi Ekonomi Keuangan dan Perbankan Indonesia (STEKPI) School of Business and Management siap berganti nama menjadi Universitas Trilogi.  Perubahan status dari sekolah tinggi menjadi universitas, nantinya akan melahirkan program studi baru untuk mencetak entrepreneur.

Ketua STEKPI Budi Permadi Iskandar mengatakan kampus yang terletak di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan tersebut akan berkembang luas dan berbasis "teknopreneur" yang inovatif.
Diharapkan, pada 2020 Universitas Trilogi menjadi universitas terkemuka di Indonesia.

"Universitas ini memiliki tiga ciri utama yaitu menghasilkan kewirausahaan yang bersemangat kolaborasi serta menampilkan kemandirian yang tinggi. Karena itu, semua pengurus Yayasan Pengembangan Pendidikan Indonesia Jakarta (YPPIJ) sepakat memberi nama Universitas Trilogi," katanya di STEKPI, Jakarta, Kamis (12/5).

Dijelaskan, program studi yang sudah ada yaitu Manajemen dan Akuntansi terus dikembangkan yang akan menjadi bagian dari program studi yang akan dikaitkan dengan program studi lainnya. Hal ini akan membentuk jejaring dengan program studi baru Bio-industri yang bergerak di bidang Agro ekoteknologi, Industri dan Teknologi Pangan serta Agribisnis.

Ketua YPPIJ Subiakto Tjakrawerdaya menambahkan untuk mendukung program studi itu dikembangkan Program Studi Telematika, Informatika, serta Sistem Komputer IT yang dibutuhkan dunia modern. Semua ini akan fokus pada industri buah-buahan dan energi terbarukan.

”Dengan dibukanya Fakultas Bio-industri, Universitas Trilogi akan bekerjasama dengan Taman Buah Mekarsari. Kolaborasi tersebut diharapkan menghasilkan petani modern dalam bidang Agro-ekoteknologi, ilmu dan teknologi pangan, agribisnis,” ujar dia.

Pendirian Universitas Trilogi itu dilakukan bekerjasama dengan ITB dan IPB, serta akan dikembangkan kerjasama dengan perguruan tinggi lainnya, Universitas Negeri Semarang (Unnes).  Mahasiswa bukan hanya belajar dalam bidangnya, tetapi juga belajar menjadi wirausaha yang mampu bekerjasama dengan berbagai pihak.

Selanjutnya, Universitas itu akan membuka program studi Fakultas Telematika yang akan menghasilkan berbagai peralatan pendukung bagi proses pertanian dan pascapanen. Keputusan untuk mengubah STEKPI menjadi Universitas Trilogi didasarkan pada semangat untuk meningkatkan ketahanan pangan dan energi.

Hal ini harus dijalankan dengan membangun kemampuan pertanian dengan mendidik petani baru yang dapat meningkatkan nilai tambah lahan. Untuk perubahan status, telah diajukan pada  Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemendiknas menjadi Universitas Trilogi, sehingga diharapkan tahun ajaran baru 2011-2012 sudah dapat menjaring mahasiswa dengan program studi baru.

"Kami harapkan perubahan status ini akan memberikan kotribusi yang lebih besar pada dunia pendidikan karena  kami ingin menciptakan sarjana-sarjana yang bisa langsung mengolah hasil sumber daya alam yang ada terutama di sektor agrobisnis," ungkapnya yang didampingi Wahyu Hardyanto, kepala UPT Komputer Universitas Negri Semarang (Unnes).

Nota kerjasama IT ditandatangani oleh Ketua Pengurus Yayasan Pengembangan Pendidikan Indonesia Jakarta (YPPIJ) sebagai pendiri STEKPI, Subiakto Tjakrawerdaya dan Rektor Unnes Sudijono Sastroatmojo. Kepala UPT Komputer Universitas Negri Semarang Wahyu Hardyanto, menuturkan perubahan status STEKPI menjadi Universitas Trilogi diyakini tidak akan mempengaruhi operasional dan kegiatan kampus.

"Pendampingan dari Unnes justru membantu STEKPI untuk melakukan berbagai kegiatan administrasi hingga proses pengajaran secara online dan terintegrasi termasuk data 800 mahasiswa Stekpi. Apalagi sebelumnya Unnes pun sudah pernah ganti nama yakni IKIP," jelas Wahyu.

Dikatakan Budi, dengan adanya sinergi antara STEKPI dengan berbagai perguruan tinggi dan swasta dan instansi lainnya di bidang riset, tenaga ahli dan lainnya, diharapkan Universitas Trilogi menjadi kuat.

 “Dalam proses pembelajarannya nanti, para mahasiswa dididik untuk bisa mengkolaborasikan kemampuan menjadi enterpreneur berbasis kemandirian, pengetahuan dan teknologi. Namun, kemandirian harus dibangun bersama, lulusan Universitas Trilogi bukanlah Super-Man tetapi Super-Team,” tandasnya.

Pihaknya berharap empat tahun ke depan pihaknya bisa menghasilkan sarjana yang mampu mengolah buah tropis, produk herbal dari kampus di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan itu.

"Kita ingin kekayaan sumber daya alam seperti tumbuhan herbal dan buah-buahan merajai bisnis di pasar dalam dan luar negeri dan pengusahanya berasal dari Universitas Trilogi," jelas dia. [H-15/suarapembaruan.com] 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MADURA TANI POPULER