MADURATANI, JAKARTA - PT Gresik Migas memprotes kenaikan harga jual
gas dari Blok Madura yang dilakukan anak usaha PT Pertamina (Persero),
PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (WMO). BUMD milik Pemkab
Gresik, Jawa Timur itu, mempertanyakan keputusan Pertamina menaikkan
harga gas dari Blok Madura ke PT Gresik Migas secara sepihak.
Padahal,
sesuai kesepakatan, perubahan harga harus melalui persetujuan menteri
ESDM. Selain itu,
kenaikan harga gas dikhawatirkan akan memukul industri
hilir di daerah Jawa Timur. Karena itulah Gresik Migas melayangkan
surat protes kepada Pertamina, meminta agar kenaikan itu ditunda atau
dibatalkan sama sekali.
Selama ini, Gresik Migas merupakan mitra
bisnis PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (WMO) dalam
menyalurkan penjualan gas dari blok Madura, sejak Maret 2011, dengan
kesepakatan harga jual gas USD5,6 dolar per mmbtu. Namun Juni lalu,
Pertamina secara tiba-tiba menaikkan harga jual gasnya menjadi USD6,54
per mbtu atau naik USD0,94 di atas kesepakatan semula.
Menurut
Gresik Migas, kenaikan ini dirasa berat dan dapat mempengaruhi harga
jual gas ke masyarakat. Pada akhirnya, masyarakat pula yang akan
menanggung kenaikan harga gas tersebut. Karena itu, Gresik Migas
melayangkan surat ke PT Pertamina WMO.
Dalam surat protesnya yang salinannya diterima Okezone, Dirut
PT Gresik Migas Bukhari mengingatkan, sesuai kesepakatan sebelumnya,
penentuan harga gas harus mendapat persetujuan dari BP Migas, dan tidak
bisa dilakukan secara sepihak seperti dilakukan oleh PT Pertamina
sekarang ini.
Dan hingga saat ini Gresik Migas sama sekali belum
mendapat salinan persetujuan kenaikan harga tersebut dari BP Migas,
sehingga Gresik Migas menganggap tidak sah jika Pertamina menaikkan
harga gas. Berdasarkan hal itu pula, Gresik Migas berharap penyaluran
gas pada Juni 2012 ke industri hilir hendaknya masih menggunakan harga
lama.
Surat bernomor 000/11701437.84.2/2012 diteken Direktur
Utama PT Gresik Migas, Bukhari, sejak tanggal 27 Juni 2012, namun hingga
kini belum ada jawaban dari Pertamina. Surat yang terdiri dari dua
halaman ini, selain ditujukan ke Vice President Oil and Gas Marketing PT
Pertamina Hulu Energi WMO, Didik Pudji H, surat protes Gresik Migas
juga ditembuskan kepada Kepala BP Migas (Menteri ESDM), Kepala Divisi
Pemanfaatan Gas BP Migas, Bupati Gresik, serta Dewan Komisaris PT Gresik
Migas. (wdi)
Sumber: okezone.com|Rabu, 11 Juli 2012 12:47 wib
Selasa, 01 Januari 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
MADURA TANI POPULER
-
P enampilan pohon anggur memang eksotis dan atraktif, karena dibandingkan dengan tanaman buah yang lain, anggur memiliki beberapa keis...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar