PEKANBARU -SMK Kehutanan Riau miliki unit produksi yang berfungsi sebagai wadah melatih keterampilan bagi siswanya. Setiap siswa wajib mengikuti kegiatan unit produksi di sekolah. Mereka bisa memilih lima unit produksi yang dimiliki SMK Kehutanan Riau.
Lima unit produksi di SMK Kehutanan Riau, di antaranya budidaya jamur, persemaian (pembibitan) tanaman hutan, produksi bokashi (pupuk
organik) trichoderma double action,budidaya tanaman hias, dan budidaya tanaman Gaharu dan lebah madu.
Dari kelima unit produksi yang dimiliki SMK Kehutanan Riau, unit produksi yang diminati unit produksi jamur. Sebab, selain masa panen yang cepat, pembudidayaanya juga mudah.
Jenis jamur yang kini telah dikembangan, yaitu jamur jenis Tiram. Dalam budidaya jamur tersebut, mereka juga memanfaatkan sisa-sisa limbah dari serbuk gergaji sebagai campuran dalam media tanam.
Seorang anggota unit produksi, Basirun Siregar (17), mengaku memilih bergabung dengan unit produksi jamur tiram karena menurutnya, budidaya jamur sangat menjanjikan.
Seorang anggota unit produksi, Basirun Siregar (17), mengaku memilih bergabung dengan unit produksi jamur tiram karena menurutnya, budidaya jamur sangat menjanjikan.
"Menurut saya, pangsa pasar jamur tiram masih sangat luas. Apalagi di pasar luar negeri, masih banyak yang membutuhkan," ujarnya saat berbincang bersama Tribun, Jumat (18/1/2013).
Pelajar kelas XII ini juga menyebutkan, alasan lain memilih unit produksi jamur, karena budidaya jamur sangat mudah. Kelak, suatu saat nanti ia ingin mencoba membuka usaha budidaya jamur tiram.
Guru pembina unit produksi Jamur SMK Kehutanan Riau, Marimin, mengatakan, unit produksi jamur di SMK Kehutanan berlangsung setiap Jumat, usai kegiatan belajar. Unit Produksi yang sempat vakum itu, kini beranggotakan 27 siswa, terdiri dari siswa kelas XI dan XII.
Guru pembina unit produksi Jamur SMK Kehutanan Riau, Marimin, mengatakan, unit produksi jamur di SMK Kehutanan berlangsung setiap Jumat, usai kegiatan belajar. Unit Produksi yang sempat vakum itu, kini beranggotakan 27 siswa, terdiri dari siswa kelas XI dan XII.
Dalam unit produksi jamur, siswa diajarkan cara membuat media tanam jamur, cara merawat, dan juga cara memasarkannya. Dalam satu hari, unit produksi jamur, mampu menghasilkan delapan hingga sembilan ons jamur.
Saat ini, unit produksi jamur, sedang mencoba mengembangkan budidaya jamur jenis yang lain. "Saat ini, kami sedang mencoba membudidayakan jamur kuping," jelasnya.
Sumber: TRIBUNNEWS.COM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar