Dari kiri: Camat Guluk-Guluk, Kabag Perekonomian dan Camat Ganding (maduratani.com) |
MADURATANI.COM, Sumenep - Drs. Ach. Dzulkarnain, MH, Camat Guluk-Gulukmengaku
prihatin dengan terus berkurangnya jatah raskin di beberapa desa wilayahnya.
Hal itu berdampak pada timbulnya gejolak berkepanjangan di kalangan internal
desa antara aparat dan warga setempat.
Pernyataan itu disampaikan Izul, demikian panggilan
akrab mantan Camat Giligenting ini, sesusai sosialisasi raskin tiga kecamatan,
yang meliputi Kecamatan Ganding, Guluk-Guluk dan Pragaan. Sosialisasi tersebut
dipusatkan di Aula Kecamatan Guluk-Guluk dengan dihadiri para kepala desa dan Bagian
Perekonomian Sedakab Sumenep, pada Rabu (13/3/2013).
“Mayoritas Kepala Desa di Dapil 3 (Kec.Ganding,
Guluk-Guluk dan Pragaan) tidak puas dengan adanya pengurangan jatah raskin
hingga 16 persen. Jika pusat maupun provinsi beralasan jumlah warga miskin
berkurang, itu malah meragukan, karena fakta di bawah jumlah masyarakat miskin
masih banyak yang membutuhkan bantuan raskin itu”, terang Izul, Camat
Guluk-Guluk, Sumenep, Jawa Timur.
Pihaknya juga ‘menantang’ data yang dikeluarkan oleh
Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan TNP2K, apakah datanya memang
sesuai denagn fakta dilapangan atau jangan-jangan hanya berdasarkan laporan
diatas meja.
“Para Kepala Desa mengaku siap dan berani
membuktikan, bahwa data yang dikeluarkan TNP2K itu tidak sesuai dengan jumlah
warga miskin yang sebenarnya. Kapan saja TNP2K mau turun, kami siap memberikan
data yang sebenarnya. Jadi, penuruna jatah raskin dengan alasan banyak yang tidak
miskin lagi, itu perlu dipertanyakan”, tandasnya.
Sementara Syaiful Bahri, Kepala Bagian Perekonomian
Pemkab Sumenep, saat dikonfirmasi seusai memberikan arahan raskin 2013, pada Koran
Memo meminta masyarakat agar tidak menyeret persoalan raskin ini keranah
politik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar