Hati-Hati ada Oknum yang mengatasnamakan Wartawan/Marekting/dll atas nama Maduraexpose.com. Kirim Saran dan Berita Anda melalui email maduraexposenews@gmail.com dan SMS Center 081934960999

Sabtu, 16 Maret 2013

Lahan Pertanian Jatim Menyusut 879,3 hektar

Makin banyaknya bisnis perumahan membuat lahan pertanian sedikit demi sedikit mulai tergusur. Tuntutan akan tempat tinggal tidak bisa dihindari sementara lahan tidak mungkin dapat dimekarkan. Akibatnya, peralihan status tanah menjadi pilihan yang sulit terelakkan.

Agus Dono Wibawanto Ketua Komisi B DPRD Jatim mengatakan dari segi ketahanan pangan, terjadi penurunan kontribusi pertanian Jatim terhadap perekonomian nasional. 


Diantara penyebabnya adalah pertumbuhan produksi pertanian yang masih terlalu berbasis pada kesediaan lahan. “Saya khawatir jika lahan pertanian produktif akan terus beralih fungsi menjadi lahan perumahan. Apalagi digunakan untuk industri maka ketahanan pangan Jawa Timur akan benar-benar hancur,“ ujarnya pada Rangga Umara reporter Suara Surabaya.



Menurutnya, beralihnya fungsi lahan pertanian ke non-pertanian ternyata tidak dimbangi pembangunan irigasi. Hal ini akan mempengaruhi perkembangan areal pertanian, sehingga menjadi kendala bagi peningkatan ketahanan pangan Jatim.

Data di Dinas Pertanian Jatim Selama lima tahun terakhir, alih fungsi lahan pertanian ke non-pertanian berupa perumahan atau bangunan mencapai 879,3 hektare. Sementara di Surabaya, lahan pertaniannya tinggal 1.600 hektare. (()Ironisnya 70 persen dari jumlah itu sudah dikuasai pengusaha properti.(ran/edy/suarasurabaya.net   )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MADURA TANI POPULER