Hati-Hati ada Oknum yang mengatasnamakan Wartawan/Marekting/dll atas nama Maduraexpose.com. Kirim Saran dan Berita Anda melalui email maduraexposenews@gmail.com dan SMS Center 081934960999

Sabtu, 17 November 2012

Pengoperasian Suramadu ancam pertanian Madura

Tahun 2009 silam, sebuah media online menulis berita tentang kekhawatiran terhadap para petani menjelang  jembatan Suramadu dioperasikan. Apakah benar terbukti, kita simak kutipan beritanya berikut:

SURABAYA: Dengan akan beroperasinya jembatan Surabaya Madura (Suramadu) diprediksikan akan berimbas pada berkurangnya lahan pertanian di Madura, khususnya di kabupaten Bangkalan dan Sampang.
Hal ini menyusul demand lahan sawah untuk non pertanian akan meningkat seiring dengan program industrialisasi Madura oleh pemerintah pasca pengoperasian Suramadu.

“Beroperasinya Suramadu akan membuat lahan pertanian yang akan beralih fungsi akan semakin besar. Sebab akan ada banyak investor baik dari sektor industri ataupun pengembangan perumahan akan mengalami peningkatan yang cukup signifikan,” kata Kepala Sub Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Jatim Kusdiriyanto di Surabaya, Selasa (12/5/09)
Menurut Kusdiriyanto, secara logika, harga lahan di Surabaya jauh lebih mahal dibanding Madura. Sementara akses jembatan Suramadu membuat wilayah Surabaya dan Madura menjadi lebih dekat. Sehingga bisa dipastikan akan ada banyak investor yang melirik Madura sebagai derah baru untuk pengembangan investasi mereka.
Hal yang sama akan terjadi di sektor perumahan. Pengembangan sektor properti di Madura akan menjadi semakin cepat. Sebab yang selama ini menjadi problem adalah jalur transportasi Madura-Surabaya harus melalui penyeberangan.
“Untuk besaran lahan yang tergerus saya tidak bisa memperkirakan. Karena hal ini akan sangat erat kaitannya berapa investasi yang akan masuk di Madura. Tapi saya pastikan, Bangkalan dan Sampang adalah daerah yang paling rentan terjadi peralihan fungsi tersebut,” lanjutnya.
Tahun 2008, lahan pertanian Jagung di Bangkalan mencapai 41.622 hektar dengan produksi sebesar 221.891 ton gabah kering giling (GKG) per tahun meningkat sekitar 47,76% dari pencapaian di 2007 sebesar 150.165 ton per tahun.
Sementara lahan jagung mencapai 75.679 hektar dengan produksi sebesar 139.316 ton per tahun meningkat 0,06% dari tahun 2007 yang mencapai 139.226 ton per tahun.
Lahan pertanian jagung di Sampang tahun 2008 mencapai 93.060 hektar dengan produksi sebesar 169.702 ton per tahun. Meningkat sebesar 18,52% dari tahun 2007 yang mencapai 143.183%.
Sedangkan lahan padi di Sampang tahun 2008 seluas 33.355 hektar dengan produksi padi sebanyak 197.639 ton GKB per tahun. Meningkat 31,55% dari tahun 2007 yang hanay mencapai 150.234 ton GKB per tahun.
”Agar produksi padi dan jangung di Madura tidak terhambat akibat pergeseran fungsi lahan pertanian tersebut, maka yang harus dilakukan adalah meningkatkan produksifitas pertanian jagung dan padi,” katanya.
Peningkatan produktifitas tersebut menurut Kusdiriyanto bisa dengan perbaikan irigasi, penggunaan pupuk yang seimbang dan perbaikan cara budidaya.
”Kami juga tengah melakukan pemurnian varietas jagung agar produksi jagung lokal bisa meningkat,” katanya. kbc8/kbc7



Sumber: kabarbisnis.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MADURA TANI POPULER