Udang vannamei |
MADURATANI, SUMENEP- Meski harga garam seringkali anjlok, namun semangat warga
pesisir di Kecamatan Kalianget tidaklah pernah surut. Mereka terus menggali
potensi yang ada dilahan pegaraman itu untuk mencari peluang bisnis yang bisa menghasilkan keuntungan besar.
Memasuki musim penghujan saat ini, kosongnya lahan pegaraman
dimanfaatkan warga untuk budidaya udang laut atau lebih dikenal dengan bahasa
latinnya vaname putih.
Di Desa Kalianget Timur, Kecamatan Kalianget misalnya,
puluhan warga terlihat antusias ‘menggarami’ tambak garam mereka yang sudah
dipenuhi udang piaraan. Mereka terlihat kompak dalam semangat gotong royong
melakukan panen akbar itu.
“Udang-udang yang sudah ditangkap dari tambak ini langsung
kita kirim ke Surabaya untuk selanjutnya
di ekspor ke luar Negeri seperti Amerika dan Asia”, ujar Zain, pemilik tambak
udang, tinggal di Desa Kalianget Timur, Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep,
Sabtu (15/12).
Udang jenis Vaname Putih ini, sangat disukai para petani
garam yang gemar budidaya udang, karena disamping harganya yang mahal, waktu
pemeliharaannya pun terbilang singkat, hanya membutuhkan waktu sekitar 120 hari.
Udang ini tidak memerlukan
perawatan khusus yang bisa menyita
kesibukan petani lainnya. Untuk menjaga kelangsungan hidup dan
perkembangan maksimal, hanya cukup dengan pompa air di areal tambak.
“Tujuannya adalah untuk menjaga
kadar suhu air seimbang, termasuk menjaga sirkulasi air tambak itu sendiri”, imbuhnya.
Menurut Zain, sekali panen, bisa meraup laba antara Rp. 20 hingga Rp.30 juta. (fer/ds)
Menurut Zain, sekali panen, bisa meraup laba antara Rp. 20 hingga Rp.30 juta. (fer/ds)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar