Hati-Hati ada Oknum yang mengatasnamakan Wartawan/Marekting/dll atas nama Maduraexpose.com. Kirim Saran dan Berita Anda melalui email maduraexposenews@gmail.com dan SMS Center 081934960999

Jumat, 08 Maret 2013

Garam Inpor Dibatasi, Nilai Jual Lokal Masih Labil


Petani Garam Madura di Sumenep. (Foto: Ferry Arbania/Maduratani.Com)
 MADURATANI.COM:|Hingga saat ini, kalangan petani di Pulau Madura masih belum merasakan dampak positif adanya pemberlakukan Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 58 tahun 2012, tentang pembatasan impor garam. 

Diakui sejumlah petani garam di Pamekasan, pembatasan impor garam dinilai masih belum memberikan efek positif bagi perkembangan harga garam ke rating penjualan yang signifikan. 


Bahkan sejak awal tahun 2013 lalu, harga garam (lokal) di Pamekasan perkwintalnya masih berkutat dikisaran harga Rp. 400 per kilogramnya. Disinyalir karena penyerapan garam dilakukan setengah hati oleh kalangan pengusaha. 

“Rendahnya harga garam disinyalir karena penyerapan garam local oleh para pengusaha yang belum maksimal. Akibatnya, antara produksi dan marketnya juga lamban”, kata Muammar, tinggal di Kabupaten Pamekasan, Sabtu (9/3/2013). 

Hal senada juga disampaikan oleh Toha, petani garam asal Kecamatan Pragaan, Sumenep, Madura, yang saat ini mengaku mulai melirik ke ladang bisnis usaha yang lain, semisal menanam cabe jamu, yang saat ini harganya terus meroket. 

“Kadang kami sekeluarga dibikin frustasi dengan anjloknya harga garam dewasa ini. Makanya kami mulai berpikir untuk meninggalkan tani garam dan membuka lahan baru semisal budidaya cabai jamu yang harganya sangat mahal”, terangnya pada Maduratani.com.  (fer/jak)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MADURA TANI POPULER